Menggapai Keberkahan Hingga di Usia Senja

oleh -1,047 views
oleh
Menggapai Keberkahan Hingga di Usia Senja
Menggapai Keberkahan Hingga di Usia Senja
banner 1000x300

Profil Brigjend Pol (Purn) Adv. Drs. Faisal Abdul Naser, MH

Proses tumbuh kembang hingga mencapai usia senja adalah sebuah keniscayaan.

Usia  panjang  adalah  sebuah  keberkahan  yang  harus diupayakan dengan menambah amal kebaikan di dunia untuk menjadi bekal di kehidupan akhirat kelak.

Kualitas  hidup  seorang manusia  bukanlah  sesuatu  yang  didapatkan  tanpa  usaha,  melainkan  butuh  perjuangan  dan proses  yang  panjang  untuk  menggapainya,  sepanjang  usia  manusia tersebut.

Banyak yang berpikir bahwa usia merupakan halangan terbesar dalam belajar, seperti bunyi peribahasa, ”Belajar Di Waktu Kecil Bagai Mengukir Di Atas Batu, Sedangkan Belajar Sesudah Besar Bagai Melukis Di Atas Air”, yang artinya dapat diartikan bahwa, belajar di usia tua adalah hal sukar untuk dilakukan karena biasanya mudah melupakan ilmu yang dipelajari.

Persepsi masyarakat tersebut dinilai bahwa seiring dengan bertambahnya usia, maka otak pun akan menurun kemampuannya ketika digunakan untuk belajar.

Namun seiring dengan meningkatnya angka harapan hidup di seluruh dunia, beberapa orang lanjut usia memilih untuk menggunakan masa pensiunnya untuk kembali ke sekolah.

Setelah pensiun dari Kepolisian Repulik Indonesia (Polri), seorang pria bernama Faisal Abdul Naser mengaku tidak bisa diam saja di rumah.

Saat itu, karena sudah memasuki usia pensiun, Jumat 31 Januari 2020 merupakan akhir dari karir pria yang lahir 23 Oktober 1961 itu sejak lulus pendidikan pada 1984 di Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) Kepolisian yang kini berubah nama menjadi Akademi Kepolisian (AKPOL).

Disela-sela pengabdian dirinya sebagai abdi negara dengan pangkat Brigadir Jenderal Polisi (Brigjend Pol.) dan  jabatan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Aceh, Faisal Abdul Naser merupakan satu dari tiga orang yang diberi dan menerima penghargaan tanda jasa dari Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud Al-Haytar.

Adapun  penghargaan tanda jasa tersebut merupakan apresiasi dari Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud Al-Haytar.itu atas wujud kinerja Kepala BNNP Aceh yang saat itu sangat luar biasa dibawah kepemimpinan Brigjend Pol. Faisal Abdul Naser.

Padahal, Brigjend Pol. Faisal Abdul Naser bukan penduduk asli Aceh.

Hidup hampir 10 tahun lamanya berada di Aceh, membuat jiwa dan raganya diberikan Faisal Abdul Naser untuk kemajuan dan kemakmuran warga Aceh.

Terkait perjalanan hidupnya dalam menggapai pendidikan dan keberkahan hingga di usia yang kini tidak muda lagi itu, banyak orang membayangkan universitas dipenuhi oleh anak-anak muda berusia dua puluhan tahun yang hilir mudik di kampus menuju kelas atau bersantai bersama.

Saat lulus pendidikan dasar yakni lulus di Sekolah Dasar SD No. 2 Tinjowan Bosar, Malinggas, Simalungun pada 1973, SMP Methodist Hang tuah, Medan pada 1977, SMA Negeri 22  Utan Kayu, Jakarta Timor pada 1979, pria yang lahir 23 Oktober 1961 itu melanjutkan pendidikan di AKABRI yang kini berubah nama menjadi AKPOL dan lulus pada 1984.

Selanjutnya, alumni AKPOL 1984 itu melanjutkan pendidikannya ke tingkat Perguruan Tinggi ke Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK).

Hasilnya, alumni AKPOL 1984 itu lulus dan tercatat sebagai alumni PTIK pada 1991.

Selanjutnya, pada 1999, Faisal Abdul Naser juga merupakan alumni peserta pendidikan di Sekolah Staf dan Pimpinan Polri (Sespim Pol) dan alumni peserta pendidikan di Dikbang Sespim LAN pada 2013.

Sementara itu, pahit manisnya kehidupan selama bertugas sebagai polisi datang silih berganti yang salah satunya saat bertugas di Papua, Irian Jaya dengan jabatan Kapolres Nabire.

banner 1000x200 banner 950x300 banner 1000x300 banner 1000x300
Bagikan ke :