Bungkam Namanya Dicatut Jadi Perpanjangan Oknum Terduga Mafia, Kredibiltas Kajari Deli Serdang, Jabal Nur Dipertanyakan

oleh -323 views
oleh
Foto : Kajari Deli Serdang (Jabal Nur)
banner 750x250
  • Massa Ormas Repelita Sumut Tuntut Kajari Deli Serdang Tuntut Laporkan Boyke Atau Turun dan Lepaskan Jabatan Kajari Deli Serdang

SATYA BHAKTI ONLINE – DELI SERDANG |

Kredibilitas Jabal Nur, SH, MH selaku pejabat Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Deli Serdang, dipertanyakan.

Pasalnya, Jabal Nur, SH, MH selaku pejabat Kajari Deli Serdang itu, bungkam seribu bahasa saat namanya dicatut oknum terduga mafia yang diketahui bernama Boyke.

Hal ini mengundang opini publik bahwa Kajari Deli Serdang (Jabal Nur) di duga bersekongkol dan ikut berjamaah dengan para oknum terduga mafia tersebut.

Sementara itu, Rabu 29 Juni 2022 sekira pukul 10.30 WIB, guna mencari tahu kebenaran atas opini publik itu, puluhan massa yang tergabung dalam Organisasi Massa (Ormas) Relawan Pejuang Lintas Kecamatan (Repelita) Provinsi Sumatera Utara mendatangi Kantor Kejari Deli Serdang untuk bertemu langsung dengan Kajari Deli Serdang (Jabal Nur).

Ironisnya, lagi-lagi Kajari Deli Serdang (Jabal Nur) bungkam “seribu bahasa”.

Bahkan, diduga berada di kantornya (Kejari Deli Serdang, red), Jalan Sudirman No.5, Kelurahan Petapahan, Kecamatan Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera,  Kajari Deli Serdang (Jabal Nur) tidak keluar menemui massa dari Ormas Repelita itu.

Foto : Boyke

Untuk diketahui, saat kunjungannya ke Kantor Kejari Deli Serdang itu, massa dari Ormas Repelita yang dipimpin Ahmad Wahyu selaku Koordinator Aksi, Roymansyah Putra selaku Koordinator Lapangan dan Heri Siswoyo selaku Penanggungjawab aksi itu terungkap, oknum terduga mafia yang bernama Boyke itu, diketahui seorang oknum Aparat Sipil Negara (ASN) yang menjabat salah satu Kepala Bidang (Kabid) di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Deli Serdang, Jl. Karya Asih No. 3 Komplek Kantor Bupati Deli Serdang, Kecamatan Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang.

Dalam hal ini, dinilai memanfaatkan kedekatan dirinya (Boyke, red) dengan Jabal Nur yang kini menjabat Kajari Deli Serdang itu, Boyke yang dalam oknum pejabat Kabid di Kantor BPBD Kabupaten Deli Serdang tersebut diduga mencatut nama Jabal Nur selaku Kajari Deli Serdang untuk memperkaya diri sendiri dan/atau kelompok.

Dinilai untuk memperlancar dan mempermulus aksi memperkaya diri dan/atau kelompoknya itu, Boyke diketehui sering menakut-nakuti Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Deli Serdang dengan mengaku dirinya (Boyke, red) sebagai perpanjangan tangan atau penghubung pejabat (Kepala Dinas, red) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deli Serdang dengan Aparat Penegak Hukum (APH) yang dalam hal ini Kejari Deli Serdang.

Selain pengakuannya (Boyke, red) itu, saat aksi massa Ormas Repelita di Kantor Kejari Deli Serdang itu juga terungkap bahwa Boyke juga memaparkan,  “apabila pihak Pimpinan OPD Kabupaten Deli Serdang berada dipihaknya (Boyke, red), dipastikan tidak akan tersentuh hukum.

Hebatnya lagi, dengan memutar rekaman suara, massa Ormas Repelita itu terungkap bahwa Boyke yang dinilai bernada mengancam menuturkan, Apabila Tidak Satu Perahu Dengannya Maka Akan Ditenggelamkan “.

Selain itu, saat aksi massa Ormas Repelita Sumut itu juga terungkap, diduga dengan mencatut nama Jabal Nur selaku Kajari Deli Serdang, Boyke telah mampu akomodir salah satu Satker/OPD hingga berhasil bermain proyek pengadaan belanja barang.

Karena itu, kepada Kajari Deli Serdang (Jabal Nur), massa  Ormas Repelita Sumut meminta untuk segera melaporkan oknum salah satu Kabid di Kantor BPBD Pemkab Deli Serdang (Boyke, red) itu, apabila keberatan namanya (Kajari Deli Serdang, Jabal Nur, red) dicatut oleh oknum terduga mafia itu (Boyke, red).

Sementara itu, apabila Kajari Deli Serdang, Jabal Nur tidak melaporkan oknum salah satu Kabid di Kantor BPBD Pemkab Deli Serdang (Boyke, red) yang dalam hal ini diduga oknum mafia itu, massa Ormas Repelita itu meminta agar Jabal Nur “turun” dan melepaskan jabatannya sebagai Kajari Deli Serdang.

Ironisnya, saat dikonfirmasi awak media ini melalui pesan WhatsApp (WA) terkait permasalahan dan tuntutan massa Ormas Repelita itu, Kajari Deli Serdang (Jabal Nur) tetap saja bungkam “seribu bahasa”. [RED]

Editor/Publish : Antonius Sitanggang

 

Renungan :

“Dukacita mungkin berlangsung sepanjang malam. Tetapi, jika kita bertahan, maka sukacita akan tiba di pagi hari.”

banner 750x250
Bagikan ke :