Karena itu, melalui pertemuan itu, kepada semua pihak Kapolsek Balige (AKP Agus Salim Siagian) meminta untuk mencari konsep bersama mencegah dan mengurangi tawuran pelajar di wilayah hukum Polsek Balige.
Sementara itu, atas saran dalam pembahasan rapat tersebut disepakati yakni,
- Akan dibuat Pembinaan/Sosialisasi Sadar Hukum Langsung oleh Polri yang dalam hal ini agar secepatnya di bentuk Posko di Soposurung yang terdiri dari para personil Satpol PP, Dishub, Polri dan TNI.
- Petugas Dishub Kabupaten Toba mengatur alur lalu lintas satu arah pada saat jam masuk dan jam pulang sekolah.
- Di setiap sekolah dibuatkan Parenting School yang melibatkan orang tua, guru dan Polri.
- Melaksanakan sosialisasi hukum, bahaya narkoba, sex bebas dan peraturan lalu lintas.
- Agar tidak bersamaan, diatur jam pulang sekolah.
- Melibatkan Polri pada saat Penerimaan Siswa Baru yang dalam hal ini saat menggelar Masa Orientasi Siswa (MOS).
- Perlu dibuat spanduk tentang Pasal dan UU yang sering dilanggar para siswa sekolah, seperti pasal tentang perkelahian, knalpot blong dan tidak pakai helm.
- Sebelum kegiatan proses belajar mengajar, dilaksanakan ibadah sesuai agama masing-masing.
- Agar dilaksanakan Razia Kasih sayang pada saat jam belajar yang melibatkan Satpol PP, Polri dan TNI serta perlu dilaksanakan Razia Tempat Kost anak Sekolah
Untuk diketahui, digelarnya rapat koordinasi tersebut guna menindaklanjuti peristiwa perkelahian antara pelajar SMA BTB Balige dan SMK PGRI 07 Balige yang terjadi Sabtu tanggal 23 Juli 2022 lalu di depan Alfamidi Soposurung Balige Kabupaten Toba, Sumatera Utara.
Adapun tujuan dari rapat koordinasi tersebut, untuk melihat sejauh mana langkah-langkah yang sudah diambil oleh pihak terkait dalam menyikapi kejadian perkelahian antar siswa
SMA BTB Balige dan SMK PGRI 07 Balige serta menemukan solusi dan langkah antisipasi agar kejadian serupa tidak terulang kembali.











