Untuk diketahui, dengan pecahnya insiden kekerasan pecah di depan gedung pengadilan itu, usai sidang yang melibatkan pimpinan Pondok Pesantren Kulo Saketi, Kyai Muhammad Amar, Rabu (26/3/2025) sore lalu, suasana tegang mewarnai PN Binjai
Hebatnya lagi, insiden kekerasan dengan serangan brutal itu terjadi di halaman depan PN Binjai hingga ke luar jalan.
Saat insiden kekerasan itu, seorang santri bernama Muhammad Rafly (16), warga Dusun VI, Sunggal, Deliserdang, dikeroyok oleh sekelompok orang yang diduga dibawa oleh Textian Topan pada saat setelah sidang dilaksanakan.
Informasinya, insiden kekerasan itu terjadi sekira pukul 15.00 WIB, tak lama setelah Muhammad Rafly, santri yang kini masih berusia 16 tahun itu, menghadiri sidang Kyai Amar selaku santri dari Pondok Pesantren (Ponpes) Kolo Saketi Binjai.
Selanjutnya, dengan tiba-tiba, sekelompok orang yang tidak dikenal yang diduga para preman bayaran itu, mengejar dan menyerangnya dengan sangat arogan dan brutal.
Aksi kekerasan terhadap santri yang masih berusia16 tahun itu sempat terekam dalam beberapa video amatir yang beredar luas di media sosial. (red)
Editor/Publish : Antonius Sitanggang
Renungan :
“Dunia penuh dengan masalah. Sorga penuh dengan jalan keluar.”














