“Dimana kunci kereta itu!” teriak kakak kandung pelaku berulang kali kepada pelaku.
Mendengar teriakan kakak kandungnya (Velmi Devita Dela Sinaga, red) itu, pelaku kesal dan menghentikan pekerjaannya yang selanjutnya menghampiri kakak kandung korban yang saat itu sedang duduk di bangku sofa diruang tamu.
Namun, sebelum menghampiri kakak kandungnya itu, pelaku pergi ke dapur mengambil botol mineral yang berisi bahan bakar minyak pertalite yang disimpan pelaku di dapur.
Melihat adiknya (pelaku, red) datang dengan membawa botol air mineral yang berisikan bahan bakar minyak pertalite, Velmi Devita Dela Sinaga mengira Faldo Sinaga yang dalam hal ini adik kandung Velmi Devita Dela Sinaga itu hanya mangancam dirinya (Velmi Devita Dela Sinaga, red) karena emosional sesaat.
Namun, tanpa menyangka, Faldo Sinaga nekad membakar Velmi Devita Dela Sinaga yang dalam hal ini kakak kandungnya (Faldo Sinaga, red) dengan menyiram minyak pertalite ke tubuh Devita Dela Sinaga yang saat itu saat sedang rebahan di sofa.
Usai menyiram minyak pertalite, pelaku kemudian mencari selembar kertas yang dibakar, lalu melempar kertas yang terbakar itu ke arah sofa yang masih diduduki korban (Devita Dela Sinaga, red).
Melihat tubuh kakak kandungnya terbakar, dengan dibantu ibu dan adiknya yang mendengar teriakan korban, pelaku berlari ke kamar mandi mengambil air untuk memadamkan api dari tubuh korban.
Untuk mendapatkan perawatan, ibu korban membawa korban ke Rumah Sakit Umum (RSU) Abdul Manan Simatupang, Kisaran.
Selama 3 hari dirawat di RSU) Abdul Manan Simatupang, Jumat (4/3) dirujuk ke RS Bina Kasih, Medan untuk perawatan lanjutan, karena peralatan medis di RSU Abdul Manan Simatupang, Kisaran itu, tidak lengkap.
Selama 2 hari dirawat di RS Bina Kasih, Medan, Minggu (06/03) korban Velmi Devita Dela Sinaga meninggal dunia, karena luka bakar yang diderita korban hampir di seluruh tubuhnya (Velmi Devita Dela Sinaga, red).












