Pada kesempatan itu, Sekretaris Kompolnas RI (Benny Mamoto) menerangkan, kegiatan lokakarya dan sarasehan yang digelar itu, sebagai langkah strategis mengingat dalam beberapa bulan ke depan yang dalam hal ini akan segera menyambut pergelaran politik elektoral yang akan diselenggarakan 2024 mendatang.
“Berkaca pada Pilgub 2012, Pilpres 2014, Pilgub 2017 dan mulai terlihat lagi tahun 2018 menjelang Pilpres 2019, jurnalisme selalu menghadapi masalah-masalahnya sendiri. Polarisasi yang terjadi di masyarakat dalam praktiknya berdampak pada kekerasan terhadap jurnalis dalam melakukan kerja-kerja jurnalistiknya, maupun terhadap karya-karya jurnalistik itu sendiri,” ungkap Benny Mamoto.
Sebagai lembaga yang memiliki fungsi pengawasan fungsional terhadap kinerja Polri untuk menjamin profesionalisme dan kemandirian Polri, Benny menuturkan, Kompolnas mengapresiasi upaya Human Rights Working Group (HRWG) yang tergabung dalam Konsorsium Jurnalisme aman bersama Yayasan TIFA dan Perhimpunan Pengembangan Media Nusantara (PPMN) bekerja untuk mencari solusi atas permasalahan-permasalahan tersebut yang salah satunya dengan menyelenggarakan lokakarya dan sarasehan guna mendorong anggota Polri untuk dapat lebih memahami penanganan kasus kekerasan terhadap jurnalis, kebebasan pers dan kebebasan berekspresi dengan berlandaskan prinsip-prinsip hak asasi manusia.
“Mari kita maksimalkan forum ini sebagai sarana pengembangan diri demi terwujudnya Indonesia yang demokratis dan Polri yang presisi,” pungkas Sekretaris Kompolnas RI itu. (red)
Editor/Publish : Antonius Sitanggang












