Jadi, bagaimana kita mendorong informasi dan ketika ada problem harus ada solusi,” ungkap Irjen Agung Setya Imam Effendi.
Jika pada pemilu 2019, Irjen Agung Setya Imam Effendi menuturkan, masyarakat terbagi menjadi kelompok-kelompok yang kemudian menjadi polarisasi.
Namun pada tahun ini hingga 2024, Kapolda Sumut menuturkan, polarisasi sudah berkurang karena masyarakat dinilai sudah bijak.
Untuk itu, tegas Kapolda Sumut itu, perlu edukasi dengan masyarakat dan perlu kerja sama antar media, lembaga pemerintah dan pendidikan, ahli peneliti, kerjasama internasional dan masyarakat.
Walaupun begitu, tutur Irjen Agung Setya Imam Effendi, di tengah meluasnya arus informasi saat ini, tantangan lain dalam menghadapi pemilu juga mesti dikelola yang salah salah satunya persoalan hoaks atau berita bohong.
Menurut Kapolda Sumut (Irjen Agung Setya Imam Effendi), hoaks menimbulkan permasalahan karena bertentangan dengan prinsip kejujuran etika dan integritas.
Dengan memperkirakan, sebanyak 18 ribu media yang ada saat ini, Kapolda Sumut menuturkan, bagaimana media mengelola informasi untuk melawan hoaks dan bagaimana pula dengan media sosial dapat dikelola dengan baik.












