Untuk mengungkap motif dan latar belakang pembacokan, juru bicara Polda Sumut itu menuturkan, hingga kini, pemeriksaan atas kedua terduga pelaku tersebut, masih terus berlangsung.
Dalam hal ini, juru bicara Polda Sumut itu menegaskan bahwa penyidikan akan dilakukan secara menyeluruh yang dalam hal ini tidak menutup kemungkinan adanya aktor lain di balik peristiwa ini.
“Semua masih kami dalami, termasuk apakah aksi ini berkaitan dengan perkara yang sedang ditangani korban,” tutur juru bicara Polda Sumut itu.
Polda Sumut memastikan akan bekerja secara profesional dan transparan dalam penanganan perkara ini.
Untuk diketahui, peristiwa ini menambah daftar panjang kekerasan terhadap aparat penegak hukum.
Kejaksaan dan kepolisian mengimbau masyarakat untuk tidak berspekulasi dan menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada pihak berwenang.
Sementara itu, akibat pembacokan itu, korban mengalami luka serius.
Setelah menjalani perawatan intensif di rumah sakit, kini kondisi korban diketahui telah berangsur membaik.

Informasinya, Sabtu (24/5/2025) sekira pukul 13.15 WIB di areal perladangan sawit, Desa Perbahingan, Kecamatan Kotarih, Kabupaten Serdangbedagai (Sergai), seorang Jaksa Fungsional Kejaksaan Negeri (Kejari) Deli Serdang (Jhon Wesly Sinaga) bersama ASN Staf Pidum Kejari Deli Serdang (Acensio Silvanov Hutabarat ditemukan terkapar bersimbah darah dengan luka bacok.























