Menurut Ahmad Yusup Siregar yang diketahui pernah menjabat Kepala Dusun (Kadus) 5, Desa Bangun Rejo periode 2011 hingga 2016 itu, pembangunan drainase tersebut, terpaksa dilakukan warga, karena warga sudah pesimis dengan kinerja Pemdes Bangun Rejo yang kini dipimpin Misno selaku Kepala Desa (Kades).
Selain itu, mantan Kepala Dusun (Kadus) 5, Desa Bangun Rejo itu juga mengungkapkan pembangun drainase tersebut juga terpaksa dilakukan warga, karena Pemdes Bangun Rejo yang kini dipimpin Misno selaku Kades Bangun Rejo itu, dinilai “tutup mata” dan “tutup telinga” atas keresahan warga yang resah apabila hujan turun.
“Bagaimana tidak, apabila hujuan turun, air yang mengalir di parit itu akan meluap dan masuk membanjiri rumah warga sekitar,” ungkap mantan Kepala Dusun (Kadus) 5, Desa Bangun Rejo itu.
Karena itu, ungkap mantan Kepala Dusun (Kadus) 5, Desa Bangun Rejo itu lagi, selain warga dusun setempat, banyak warga lain prihatin dan berantusias agar drainase tersebut dibangun dengan ikut memberikan sumabangun berupa bahan material.
“Padahal, warga sudah berkali-kali meminta agar Pemdes Bangun Rejo melakukan pembangunan atas saluran air yang hingga kini belum pernah terjamah pembangunan. Namun hingga kini, permintaan warga tersebut tidak direspon oleh PemdesBangun Rejo,” ungkap mantan Kepala Dusun (Kadus) 5, Desa Bangun Rejo itu.
Ironisnya, ungkap mantan Kepala Dusun (Kadus) 5, Desa Bangun Rejo itu lagi, pembangunan yang tidak diharapkan masyarakat, justeru terlaksana.
Misalnya, Ahmad Yusup Siregar, jalan menuju Tempat Pemakaman Umum (TPU) yang ada di Desa Bangun Rejo yang kini sudah terlaksana pembangunannya.












