Membendung Transmisi Ideologi Transnasional Melalui Media Sosial Yang Melemahkan Persatuan Dan Kesatuan Bangsa Di Era Disrupsi

oleh -926 views
oleh
Brigjen. Pol. (Purn) Adv. Drs. H. Faisal Abdul Naser, MH
Brigjen. Pol. (Purn) Adv. Drs. H. Faisal Abdul Naser, MH
banner 1000x200

Oleh :

Brigjen. Pol. (Purn) Adv. Drs. H. Faisal Abdul Naser, MH

Executive Liaison Officer PT IJA & PT JCI, Tbk

Sebagai pendahuluan, permasalahan yang bersifat ideologis sangat memiliki dampak yang luar biasa besar.

Karena ideologi bersifat keyakinan dan menghujam dalam hati sanubari seseorang yang bisa menjadi motivasi untuk menggerakan diri seseorang sesuai dengan keyakinannnya.

Permasalahan ideologis juga akan menimbulkan masalah social bahkan bangsa, apabila urusan berkeyakinan atau beragama tidak dikelola dengan baik dan menyeluruh.

Banyak negara-negara yang hancur dan mengalami konflik berkepanjangan karena alasan ideologi.

Terkait ideologi transnasional, yang menjadi masalah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia dan patut menjadi fokus perhatian kita adalah adanya transnasiolisme ideologi fundamentalis yang berbenturan dengan sistem sosial dan politik Indonesia berlandaskan ideologi negara dan falsafah hidup bangsa Indonesia, yakni Pancasila.

Sebagai contoh hangat adalah bagaimana gerakan ideologi dari organisasi Transnasional Hizbut Tahrir yang mengusung gagasan negara khilafah masuk ke Indonesia dan kemudian mendapat tempat disebagian masyarakat Indonesia, namun disebagian lain gagasan ini mendapatkan tentangan.

Dalam hal ini, penyebaran ideologi transnasional yang kontroversial dapat memecah belah masyarakat dengan memperkuat perpecahan dan mempolarisasi opini.

Hal ini dapat mengganggu keharmonisan sosial dan menimbulkan konflik antar kelompok yang berbeda pandangan.

Ideologi transnasional yang radikal atau monopolistik dapat menggerogoti semangat toleransi dan ke-Bhinekaan Indonesia.

Masyarakat menjadi lebih rentan terhadap pandangan yang memandang kelompok lain sebagai ancaman atau musuh.

Kemudahan transmisi Ideologi Transnasional saat ini didukung modernisasi teknologi dan informasi, dimana penyebaran pengaruh dan progandanya dikemas melalui film, iklan dan narasi, yang disebarluaskan melalui media berbasis internet seperti media sosial, podcast, youtube, dan lain sebagainya yang pada akhirnya terjadi pembelahan di masyarakat Indonesia.

Oleh karena itu, sangat penting bagi Bangsa Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan Nasional-nya.

Dengan latar belakang tersebut diatas, maka disajikan tulisan esay dengan judul : Membendung Transmisi Ideologi Transnasional Melalui Media Sosial Yang Melemahkan Persatuan Dan Kesatuan Bangsa Di Era Disrupsi.

Selanjutnya, sebagai pembahasan, ideologi transnasional sebagai paham atau pemikiran yang disebarkan secara lintas batas negara merupakan salah satu implikasi dari kehidupan era globalisasi yang bersifat kompleks dan borderless (tidak mengenal batas wilayah atau teritorial).

Transmisi Ideologi Transnasional cara kerjanya mendompleng globalisasi yang lebih dominan aktifitas transmisinya dilakukan oleh Aktor Non-Negara.

Dalam hal ini beberapa ahli mengindetifikasi aktor non negara (non-state actor) tersebut berupa kekuatan atau kelompok politik diluar sistem negara, lembaga swadaya masyarakat, komunitas dan perusahaan multinasional (Multinational Corporations /MNC).

Dari berbagai bentuk ideologi transnasional yang mengemuka di era globalisasi saat ini antara lain, neo-liberalisme dan fundamentalisme agama.

Pada konteks ideologi neoliberalisme lebih banyak bertumpu kepada perluasan ekonomi dan pasar.

banner 1000x300banner 1000x300
Bagikan ke :