Wartawan dari berbagai media pun bersatu.
Mereka berkumpul menyampaikan protes terbuka dan mendesak penjelasan dari Polda Sumut.
Beberapa bahkan menuding, ini bukan sekadar penggusuran fisik, melainkan upaya simbolik untuk menekan ruang kontrol sosial.
Sayangnya, hingga saat ini, Kapolda Sumut memilih bungkam. Tak ada keterangan resmi, tak ada klarifikasi.
Ketika gedung wartawan bisa digusur tanpa suara, apa lagi yang bisa kita pertahankan dari makna demokrasi?
Sementara itu, kepada wartawan saat dikonfirmasi, Kasubbid Penmas Polda Sumut, Kompol Siti Rohani, membenarkan pemindahan gedung Balai Wartawan ke lantai II Prana Cafe Polda Sumut.
“Pemindahan ini hanya sementara karena nantinya ada pembangunan di gedung Balai Wartawan. Saya pun kurang tahu bentuk pembangunannya karena ini instruksi pimpinan bang,” ujar Polwan yang menjabat Kasubbid Penmas Polda Sumut.
Untuk diketahui, kala itu, 21 Maret 2023, Komjen Pol Drs RZ Pancasila Putra Simanjuntak yang saat itu menjabat Kapolda Sumut meresmikan Balai Wartawan Polda Sumut.
Saat itu, sebagaimana dalam 8 commander wish, Kapolda Sumut yang saat itu dijabat Komjen RZ Pancasila Putra Simanjuntak, menjadikan para wartawan sebagai mitra strategis menjaga Kamtibmas di Sumut.
Karena itu, Komjen RZ Pancasila Putra Simanjuntak yang saat itu menjabat Kapolda Sumut, memberikan perhatian penuh dengan membangun balai wartawan.
Namun entah kenapa, Balai Wartawan yang menjadi pusat aktivitas para jurnalis di lingkungan Polda Sumut, kini hanya tinggal cerita di saat Irjen Whisnu Hermawan Februanto menjabat Kapolda Sumut.
Kini, gedung Balai Wartawan Polda Sumut yang berukuran 7×8 meter dengan fasilitas Air Conditioner (AC), WIFI dan meja bundar untuk wartawan serta meja konprensi pers yang saban hari diduduki wartawan itu, menjadi tinggal kenangan.
