“Rotasi dan promosi jabatan merupakan bagian dari proses pembinaan karier serta penyegaran dalam tubuh organisasi agar tetap dinamis dan adaptif terhadap tantangan zaman,” ujar Jaksa Agung dalam keterangan resminya di Jakarta.
Jaksa Agung menegaskan bahwa penempatan pejabat baru dilakukan berdasarkan evaluasi kinerja, rekam jejak, dan kompetensi masing-masing individu.
“Mutasi bukan hanya bentuk penyegaran, tetapi juga apresiasi kepada pejabat yang telah menunjukkan dedikasi dan prestasi. Kami ingin memastikan setiap posisi diisi oleh sosok yang memiliki semangat pelayanan dan integritas yang kuat,” tegasnya.
Dengan langkah ini, Kejaksaan Agung menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat tata kelola kelembagaan, meningkatkan profesionalitas aparat penegak hukum, serta mempercepat reformasi birokrasi di lingkungan Korps Adhyaksa. (red)
