Warga korban kebanjiran itu juga menuturkan bahwa mereka (warga, red) tidak menginginkan pemerintah membuka mata dan telinganya atas masalah banjir itu, apabila banjir tersebut sudah menelan korban jiwa.
Kepada Satya Bhakti Online, warga mengaku, sudah bosan dengan banjir yang senantiasa melanda rumahnya itu.
Dalam hal ini, warga mengaku sangat menyayangkan pihak pemerintah setempat yang seolah menutup mata dan telinga atas banjir rutin ini.
Menurut beberapa warga, kondisi banjir itu, diperparah dengan sistem drainase yang tidak berfungsi baik.
“Diperkirakan, banjir akan terus terjadi, apabila sistem drainase yang ada, tidak diperbaiki,” ungkap seorang warga.
Padahal, ungkap warga setempat, untuk membebaskan masyarakat Dusun 3, Desa Tamora-B, khususnya warga Jalan Karya Dharma Gang Romantis, dari banjir yang hingga kini masih menghantui itu, dipastikan pintu-pintu air yang ada di sepanjang saluran air harus dibongkar. (red)
Editor/Publish : Antonius Sitanggang
Renungan :
“Seorang raja harus menjaga kesejahteraan rakyatnya seperti seorang ayah terhadap anak-anaknya.”

















