Dinilai Dikerjakan Asal Jadi, Dana Desa Meranti Tengah TA.2024 Untuk Pembangunan Rabat Beton Di Dusun V Diduga jadi Ajang Memperkaya Diri

oleh -838 views
oleh
Dinilai Dikerjakan Asal Jadi, Dana Desa Meranti Tengah TA.2024 Untuk Pembangunan Rabat Beton Di Dusun V Diduga jadi Ajang Memperkaya Diri
Dinilai Dikerjakan Asal Jadi, Dana Desa Meranti Tengah TA.2024 Untuk Pembangunan Rabat Beton Di Dusun V Diduga jadi Ajang Memperkaya Diri
banner 1000x200

Terkait pencampuran semen pada cor beton, tampak pembangunan rabat beton itu tidak memakai mesin molen, melainkan melakukannya secara manual dengan cara menyusun batu merah atau batu bange kemudian pasir ditumpukan dicampur semen diatas batu merah yang telah dimasukan.

Alhasil, kualitas pembangunan rabat beton itupun diragukan dan patut dinilai dikerjakan asal jadi.

Buktinya, belum ada satu bulan pekerjaannya selesai dikerjakan, tampak pembangunan rabat beton itu sudah retak dan patah.

Dalam hal ini, selain melakukan pemeriksaan kualitas pembangunan rabat beton itu, pihak Inspektorat Kabupaten Toba diminta untuk memeriksa Kepala Desa (Kades) Meranti Tengah (Jhon Rafles Panjaitan) selaku pemegang kekuasaan dalam pengelolaan keuangan desa yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, dan pertanggungjawaban keuangan desa.

Terkait itu, berdasarkan penelusuran, TPK Pembangunan Rabat Beto diketahui tidak memiliki SK Tugas untuk pelaksanaan pembangunan Rabat Beton di Dusun V, Meranti Tengah itu.

Selain itu, Inspektorat Kabupaten Toba juga diminta memeriksa pengambilan bahan material untuk Pembangunan Rabat Beto yang diambil tempat yang tidak memiliki izin usaha atau izin galian C.

Selanjutnya, kepada aparat penegak Hukum diminta untuk memanggil dan memeriksa Kades Meranti Tengah (Jhon Rafles Panjaitan) selaku pihak yang bertanggungjawab dalam pengelolaan dana desa beserta semua pihak yang diduga terlibat ikut dalam aksi korupsi untuk memperkaya diri sendiri dan kelompok atas pembangunan Rabat Beton di Dusun V, Meranti Tengah itu.

Dalam hal ini, diketahui bahwa pembangunan Rabat Beton itu telah terjadi mark-up.

Berdasarkan pengakuan seorang tukang yang tidak ingin namanya disebutkan itu diketahui, sebanyak 55 meter kubik bahan material berupa pasir pasang di mark-up menjadi sebanyak 70 meter kubik.

banner 1000x300banner 1000x300
Bagikan ke :