Menurut Heriyanto Wibowo, simulasi itu merupakan bagian dari regulasi atau kewajiban PT Angkasa Pura II yang digelar setiap dua tahun sekali dengan tujuan menguji kemampuan komunikasi, peralatan dan personel ketika terdapat aksi terror yang kesemuanya itu melibatkan TNI-Polri, Avsec, Basarnas dan lainnya.
Melalui latihan bersama itu, Heriyanto Wibowo menuturkan, pihaknya bisa mengevaluasi apa saja yang kurang dari standar operasional prosedur (SOP).
Ada atau tidak adanya peristiwa teror, Heriyanto Wibowo menegaskan, pengamanan dan kewaspadaan pasti dilakukan serta simulasi ini penting untuk mengukur kemampuan dari aspek komunikasi, peralatan dan personel yang bertugas di Bandara Kulanamu. [RED]
Editor/Publish : Antonius Sitanggang
Renungan :
“Jika Tuhan cukup peduli untuk menyempurnakan ciptaan-ciptaanNya, tentunya Dia juga peduli akan diri kita.”












