SATYA BHAKTI ONLINE | MEDAN – Tuntut tangkap otak penyerangan genk motor, ratusan warga Selambo yang tergabung dalam Forum Perumahan dan Pemukiman Selambo Bersama Sejahtera (FPPSBS) berunjuk rasa di Mapolda Sumut.
Saat itu, Rabu 30 Oktober 2024, dengan membawa kerenda dan peti mayat dan spanduk bergambar korban keganasan para pelaku dari komplotan genk motor itu, ratusan massa menjerit dan berdukacita atas meninggalnya keadilan bagi masyarakat.
Selain itu, ratusan massa dari masyarakat Selambo itu menyerukan bahwa kini Sumatera Utara, khususnya Kota Medan telah dikuasai genk motor.
Untuk itu, ratusan massa pengunjuk rasa itu meminta agar pihak kepolisian menumpas habis genk motor yang aktivitasnya sudah meresahkan masyarakat itu, khususnya aksi penyerangan genk motor di Selambo.
Dalam hal ini, massa pengunjuk rasa yang tergabung dalam FPPSBS itu menuntut Kapolda Sumut yang kini dijabat Irjen Pol. Whisnu Hermawan Februanto untuk segera mengungkap dan menangkap dalang (otak pelaku) atas penyerangan genk motor yang telah menewaskan dua warga dan beberapa warga menderita luka tembak pada Selasa 22 Oktober 2024 lalu.
Selanjutnya, setelah bernegosiasi, 10 perwakilan dari ratusan massa yang menuntut untuk betemu dengan Kapolda Sumut (Irjen Pol. Whisnu Hermawan Februanto) itu, dipersilahkan untuk mengajukan tuntutannya kepada AKBP Triyadi mewakili Kapolda Sumut (Irjen Pol. Whisnu Hermawan Februanto) yang saat itu sedang bertugas di luar kantor (Mapolda Sumut).
Menanggapi tuntutan ratusan massa pengunjuk rasa yang sampaikan 10 perwakilan massa yang tergabung dalam FPPSBS itu, AKBP Triyadi yang dalam hal ini mewakili Kapolda Sumut (Irjen Pol. Whisnu Hermawan Februanto) mengungkapkan, Polda Sumut berjanji akan mengusut tuntas dalang penyerangan, membantu biaya perawatan korban dan mendirikan pos pantau di pemukiman warga Selambo.
Terkait dalang atas penyerangan yang telah beberapa kalinya terjadi di Selambo itu, massa meminta agar Polda Sumut sesegera mungkin mengungkap kasus penyerangan itu dan menangkap dalang (otak pelaku) dan semua pihak yang terlibat.
Seperti diketahui, atas kejadian penyerangan genk motor yang terjadi Selasa 22 Oktober 2024 lalu itu, dua warga dan beberapa warga menderita luka tembak pada.
Demikian terungkap dalam konfrensi pres Kapolda Sumut (Irjen Whisnu Hermawan Februanto) di Mapolrestabes Medan, Jumat 25 Oktober 2024 lalu.












