JAKARTA | SATYA BHAKTI ONLINE – Merupakan bagian dari program nasional yang melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat dan daerah, serta masyarakat petani, Presiden RI (Prabowo Subianto) dijadwalkan akan menghadiri panen raya jagung secara serentak di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat yang akan digelar awal Juni 2025.
Demikian terungkap pada paparan Brigjen Pol (Purn) Drs. Adv. Faisal Abdul Naser, M.H di hadapan media, Rabu 28 Mei 2025 di Jakarta.
Sebagai tanda pentingnya sinergi lintas sektor dalam mewujudkan swasembada pangan, Purnawirawan Polri yang kini dipercaya menjabat sebagai Chairman Executive Liaison Staff PT. Japfa Comfeed Indonesia, Tbk itu mengungkapkan, Presiden Republik Indonesia akan hadir secara virtual.
“Adapun panen jagung di Kalimantan Barat pada Juni 2025 itu, diperkirakan mencapai 56.000 hektar yang dalam hal ini juga di provinsi-provinsi lain. Saya optimis, Indonesia memiliki peluang green economy yang besar di sektor pertanian, yaitu sektor agribisnis,” ungkap Faisal Abdul Naser, seorang alumni Lemhanas RI Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) XXIV Tahun 2023.
Menurut alumni Lemhanas RI PPSA XXIV Tahun 2023 itu, pengembangan ladang jagung oleh pemerintah bersama masyarakat, membuka sejumlah peluang strategis di sektor agribisnis, antara lain diversifikasi produk pertanian yang dapat meningkatkan nilai tambah dan daya saing hasil pertanian, pemanfaatan potensi pasar domestik yang sangat besar untuk produk jagung dan turunannya, budaya konsumsi produk hewani yang terus tumbuh, di mana jagung menjadi bahan baku utama pakan ternak, serta peningkatan permintaan ekspor jagung seiring dengan pertumbuhan industri pangan dan pakan global.
Baca Juga :
Merupakan kunci mewujudkan program ekonomi hijau yang berkelanjutan di Indonesia , Faisal Abdul Naser melihat pentingnya peran agribisnis dalam ekonomi hijau, dimana perlu menekankan pentingnya optimalisasi sektor agribisnis yang.
Dalam penggunaan sumber daya yang berorientasi pada keberlanjutan sosial serta lingkungan, Faisal Abdul Naser menilai, pengembangan usaha agribisnis harus diarahkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang ramah lingkungan, efisien.

Terkait itu, Faisal Abdul Naser mengungkapkan, melalui gugus tugas ketahanan pangan, Polri telah aktif menggerakkan masyarakat dan kelompok tani untuk menanam jagung, serta mendukung distribusi hasil panen.
”Keterlibatan aktif Polri dalam program ketahanan pangan membuktikan bahwa institusi ini tidak hanya hadir dalam aspek keamanan, tetapi juga berkontribusi nyata terhadap kesejahteraan masyarakat,” ungkap Purnawirawan Polri itu.
Dengan langkah-langkah strategis ini, Faisal Abdul Naser menambahkan, Polri menjadi motor penggerak transformasi sektor agribisnis, sekaligus pilar penting dalam menjaga ketahanan nasional dan mewujudkan cita-cita Indonesia sebagai negara agraris yang mandiri, sejahtera, dan berwawasan lingkungan.
”Pemanfaatan dan pengembangan ladang jagung tidak hanya berdampak pada peningkatan produksi pangan, tetapi juga membuka peluang besar bagi pengembangan sektor usaha agribisnis di Indonesia,” ungkap alumni Lemhanas RI PPSA XXIV Tahun 2023 itu.
Selain itu, Faisal Abdul Naser kembali mengungkapkan, kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat petani, menciptakan ekosistem agribisnis yang lebih kuat dan berdaya saing.